Dalam proses konstruksi bangunan, ada banyak komponen atau elemen penting yang harus diperhatikan. Kelengkapan dan kualitas dari komponen-komponen ini akan berpengaruh pada hasil bangunan tersebut. Salah satu elemen penting dalam konstruksi bangunan adalah balok sloof.

Apakah anda pernah mendengar istilah balok sloof sebelumnya? Jika anda berencana membangun rumah atau bangunan lainnya, maka penting untuk mengetahui apa itu balok sloof, apa fungsinya, dan ternyata ada banyak jenis dari balok sloof dengan keunggulan berbeda-beda.

Secara singkat, balok sloof ini digunakan pada proses awal dari rekonstruksi suatu bangunan. Oleh karena itu, sebagai salah satu komponen dasar, maka keberadaan balok sloof ini harus diperhatikan, karena mempengaruhi komponen-komponen lain yang dibangun selanjutnya.

Apa Pengertian Balok Sloof?

Dari kata dasarnya sendiri, Sloof adalah salah satu struktur atau elemen pada bangunan yang terletak di atas pondasi, dan berfungsi untuk meratakan beban dari pondasi tersebut. Balok sloof juga disebut sebagai pengunci dinding untuk mencegah adanya pergeseran tanah.

Jika tanah tidak mudah bergeser atau pada posisi yang tetap, maka dinding atau bangunan tidak mudah roboh. Itulah yang membuat balok sloof ini juga harus mampu memikul beban dinding agar duduk pada struktur yang kuat, tidak turun, gerak, dan tidak mudah retak atau pecah.

Posisi balok sloof sendiri berada di atas tanah yang padat yang menjadi pondasi awal dari suatu bangunan. Atau bertumpu di atas pasangan batu, sehingga beban yang dipikul balok sloof ini semakin berat, yaitu bebannya sendiri, beban dinding di atasnya, dan beban kolom-kolom tersebut.

Balok sloof akan diletakkan dengan cara bertumpu di atas pasangan batu, dengan begitu, ia akan terikat dengan kolom-kolom yang memikul beban dari struktur atas bangunan. Secara otomatis, beban tersebut akan diteruskan ke pasangan batu yang letaknya ada di bawah sloof tadi.

Apa Fungsi Balok Sloof?

Balok Sloof

Seperti yang sudah dijelaskan pada informasi sebelumnya, fungsi utama balok sloof adalah sebagai pengunci dinding untuk mencegah pergeseran tanah agar dinding tetap pada posisinya, dan tidak mudah roboh.

Dengan begitu, balok sloof ini juga menjadi pengikat dari keseluruhan konstruksi bangunan, untuk menahan semua tegangan yang terjadi akibat adanya eksentrisitas dari elemen vertikal atau kolom-kolom yang ada pada pondasi suatu bangunan.

Intinya, balok sloof ini akan menjadi elemen pengikat yang sekaligus mengurangi panjang kolom dan mencegah terjadinya penurunan antara pondasi dengan strata. Nah, supaya anda lebih paham, berikut adalah fungsi dari balok sloof secara lebih rinci, apa sajakah itu?

  • Balok sloof berfungsi untuk membawa kompresi aksial.
  • Balok sloof berfungsi untuk mentransfer beban kasau baik bambu maupun kayu pada kolom.
  • Balok sloof juga berfungsi menghubungkan pondasi kolom atau tiang pancang pada konstruksi bangunan.
  • Balok sloof juga akan menahan tulangan longitudinal pada posisi semula saat dilakukan pengecoran beton.
  • Sebagai grade beam, balok sloof akan mendistribusikan kembali beban vertikal yang ada, melalui adanya momen dan pergeseran yang terjadi ketika konstruksi bangunan mengalami penurunan.
  • Balok sloof juga berfungsi sebagai pijakan untuk menopang bagian dinding dalam maupun luar.
  • Terakhir, balok sloof juga berfungsi untuk menyambung tiang-tiang pada bangunan dan menyangga atau menopang bangunan yang ada di atasnya.

Apa Saja Jenis-jenis Balok Sloof?

Balok Sloof pondasi

Setelah memahami pengertian dan fungsi dari balok sloof, selanjutnya anda juga harus memahami jenis-jenis balok sloof yang sebenarnya dibedakan oleh bahan atau material penyusunnya, apa sajakah itu?

Besi

Material pertama yang sering digunakan untuk membuat balok sloof adalah besi. Jika menggunakan besi, maka diperlukan besi tulangan dan pokok, dengan cincin atau sengkangnya, yang dibuat dengan komposisi dan proporsi yang tepat.

Kayu

Jenis balok sloof yang kedua adalah kayu, meskipun kini sudah tidak banyak digunakan. Namun rumah-rumah di perdesaan dan rumah-rumah adat tertentu masih menggunakan balok sloof berbahan kayu. Terutama untuk jenis rumah panggung.

Batu Bata

Meskipun ada yang menganggap batu bata ini kurang kokoh untuk dijadikan balok sloof, namun masih ada yang menggunakannya sekarang. Alasan dianggap kurang kokoh, karena batu bata memiliki sifat yang cenderung lebih lembab dan mudah hancur.

Beton bertulang

Jenis balok sloof yang terakhir ini biasanya digunakan untuk konstruksi bangunan satu lantai, yang biasanya menggunakan pondasi berbahan batu kali. Balok sloof yang dibuat dengan beton bertulang ini juga kerap digunakan untuk mengikat pondasi tiang.

Baca juga: Balok Latei rumah

Itulah informasi mengenai pengertian, fungsi, dan jenis – jenis dari balok sloof. Ternyata, dari penjelasan tersebut, kita bisa mengetahui bahwa fungsi balok sloof ini sangat penting bagi konstruksi bangunan. Jika balok sloof tidak memiliki kualitas bagus, maka tidak cukup kuat menahan adanya pergeseran pada bangunan diatasnya.