Tentu Anda sudah pernah mendengar kata finishing bukan? Apa artinya? Nah, ulasan kali ini akan membahas tentang kata tersebut dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya. Tujuan dari finishing adalah mengurangi efek buruk jamur pada perabotan berbahan kayu.
Secara spesifik, fungsi finishing tergantung dari bahan yang digunakan. Bahkan ada bahan yang memberikan efek mengurangi bakteri serta tahan api sehingga dapat menurunkan tingkat risiko ketika terjadi kebakaran atau lainnya.
Mengenal Apa itu Finishing
Daftar Isi
Mungkin beberapa dari Anda belum mengetahui mengenai apa itu finishing. Ringkasnya, finishing adalah proses pelapisan suatu benda bisa berupa furnitur, lantai, tembok, besi, kain, atau media lainnya menggunakan bahan khusus yang disebut dengan lapisan coating.
Lapisan coating yang digunakan tidak sembarangan sehingga perlu mempertimbangkan beberapa hal termasuk tujuan dari pelapisan, tingkat ketahanan, serta material benda yang dilapisi. Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan agar hasilnya bisa sesuai dengan ekspektasi pembuat.
Sebagai contohnya yaitu jenis coating yang digunakan untuk melapisi kayu adalah plitur, pernis, cat duco, dan sebagainya. Bukan tanpa alasan, tahapan seperti ini memiliki maksud dan tujuan tertentu.
Fungsi Finishing dalam Membangun Rumah
Poin lain yang penting untuk Anda ketahui selain arti finishing adalah fungsi-fungsinya. Jika dipaparkan, ada banyak fungsi dari kegiatan satu ini. Namun pada penjelasan berikut akan diulas secara umum terkait maksud dari penerapannya. Pembahasannya yaitu:
Bisa Sesuai dengan Konsep yang Diinginkan
Bukan hanya desain, tampilan sebuah rumah juga dipengaruhi oleh finishing yang diterapkannya. Hal ini mengapa pemilihannya tidak boleh sembarangan dan perlu memeprtimbangkan beberapa hal pentingnya.
Jika Anda dapat memilih jenis pelapisan yang sesuai, maka tampilan dari rumah akan sesuai dengan rancangan awal.
Saat akan memilihnya, tahapan yang tidak boleh dilewatkan adalah menentukan konsep yang diinginkan, seperti halnya klasik, modern, khas Eropa, natural, dan jenis lainnya. Nantinya akan semakin mudah untuk berlanjut pada tahap berikutnya.
Memberikan Kesan Lebih Kokoh
Ada jenis-jenis pelapis yang bisa memunculkan kesan kokoh pada interior ataupun eksterior rumah. Hanya saja memang sebagian dibanderol dengan harga mahal karena menawarkan kualitas bagus serta tampilan menawan.
Penerapannya juga tidak bisa dilakukan oleh sembarangan orang karena memerlukan teknik tersendiri serta dukungan alat khusus. Penerapan pelapis juga dibutuhkan bukan hanya untuk bagian eksteriornya saja namun juga interior.
Sebab meski terlindung dari panas dan hujan, interior rumah juga tetap diberikan pelapis dengan tujuan sebagai pelindung, mempercantik ruangan, serta meningkatkan kenyamanan dan juga keamanan dari pemilik rumah.
Lokasi yang sering mendapatkan pelapis dengan kesan kokoh yaitu dapur serta taman dan juga kolam renang. Materialnya tergantung dari konsep dari rumah serta pertimbangan daya tahannya.
Meningkatkan Nilai Jual
Mengapa rumah yang telah melalui tahap finishing dihargai lebih mahal dibandingkan dengan rumah mentahan? Jawabannya adalah nilai keindahannya meningkat serta terdapat keuntungan tambahan dari proses pelapisan tersebut.
Keuntungan yang dimaksudkan adalah daya tahannya bisa meningkat bahkan beberapa lapisan coating memiliki kemampuan sebagai anti bakteri, anti api, anti bahan kimia, dan dan kemampuan penting lain.
Di samping itu, dari proses ini juga memberikan efek glossy yang membuatnya tampak begitu elegan. Membahas mengenai kesan yang dimunculkan secara detail sebenarnya menyesuaikan dengan bahan coating itu sendiri serta medianya.
Memberikan Perlindungan
Pengaruh lingkungan menjadi salah satu hal yang dapat membuat rumah dan perabotnya mudah mengalami kerusakan. Saat kondisi di sekitar lembab, biasanya akan memunculkan jamur terutama pada produk-produk berbahan kayu.
Pelapisan bahan finishing dimaksudkan untuk membuat rumah atau benda-benda dari bahan lain lebih tahan lama. Selain menghindari serangan jamur, tahapan pelapisan ini juga dapat menjadikan sebuah material penyusunnya sulit ditembus oleh hewan-hewan pengerat.
Bukan hanya kayu, ternyata coating juga sangat penting untuk menjaga ketahanan produk berbahan besi. Saat besi terlalu sering terkena cairan terutama air hujan, biasanya akan lebih mudah mengalami karatan dan lama-kelamaan akan keropos.
Membuat Tampilan Lebih Bagus
Salah satu efek paling menonjol setelah dilakukan tahap coating adalah membuat produk-produknya terlihat lebih bagus. Misalnya yang awalnya tampak pucat menjadi lebih berwarna dan memiliki efek glossy.
Contoh finishing yang dimaksudkan misalnya saja pada rumah dan juga furniture rumah tangga seperti meja, kursi, dan almari. Seluruhnya telah melalui tahapan pelapisan menggunakan cairan khusus dengan efek glossy dan tambahan warna.
Namun tidak sedikit dari bahan coating ini hanya akan menampakkan efek glossy saja tergantung dari tujuan pembuatannya. Biasanya produsen akan membuat berdasarkan pesanan dari pelanggan serta kesan yang diinginkan.
Macam-macam Finishing
Ada macam-macam finishing yang perlu Anda pahami sebelum menerapkannya ke material yang diinginkan. Seperti telah disinggung sebelumnya, jenis spesifiknya tergantung dari macam-macam media tujuan. Berikut ulasannya secara umum:
Finishing SolidÂ
Banyak yang menggunakan jenis satu ini karena beberapa keunggulan yang ditawarkannya. Setelah diaplikasikan, akan membuat tampilan materialnya menjadi terlihat metalik. Contoh penerapannya yaitu di mobil ataupun kusen jendela aluminium.
Berkat pelapisannya membuat material di baliknya tidak mudah berkarat dan menjadi tahan lama. Sebagian besar jenis material dengan finishing solid berasal dari besi dan juga logam.
Finishing Kilap
Tentu Anda sudah tidak asing dengan jenis ini karena cukup mudah ditemukan pada benda-benda pakai yang ada di sekitar terutama furniture.
Kesan mengkilap akan muncul setelah pelapisan bahan khusus yang membuat suatu produk terlihat glossy. Finishing kilap sering diterapkan pada kayu, bahan logam, dan beberapa media lainnya.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, tersedia setidaknya lima tingkatan kilap yaitu berupa flat, eggshell, satin, semi gloss, dan high gloss.
Finishing Antik
Jenis ini dapat diterapkan pada banyak material misalnya kayu dan besi yang akan memberikan kesan seperti benda lama. Penerapannya membutuhkan teknik khusus untuk mendapatkan hasil detail dan tampak natural.
Seperti halnya barang-barang antik, saat Anda menerapkannya pada furnitur atau media lainnya maka akan terlihat lebih tua meskipun produknya baru saja dibuat.
Misalnya saja pada besi, nantinya akan terlihat seperti berkarat dan layaknya benda yang telah usang karena lama digunakan.
Finishing Natural
Sesuai penyebutannya, bahan yang digunakan untuk melapisi media utamanya akan menampakkan tampilan aslinya. Biasanya akan diterapkan pada material dengan serat alami seperti halnya bambu, kayu, eceng gondok, dan rotan.
Motif dan juga warna alami dari material yang digunakan akan memberikan daya tarik tersendiri.
Seringkali pelapisan ini digunakan untuk membuat kerajinan, furnitur, dan juga perlengkapan makan dari kayu mulai dari piring, sendok, hingga garpu. Kesan naturalnya akan mendukung Anda untuk menciptakan lingkungan alami.
Material untuk Finishing
Mengingat kebutuhan masyarakat saat ini kian beragam, material finishing dikeluarkan dengan beberapa jenis sekaligus. Agar dapat membedakan masing-masingnya, silahkan untuk menyimak penjelasan lengkapnya pada ulasan berikut:
Politur
Umumnya lapisan ini diaplikasikan untuk memberikan kesan glossy pada benda pakai. Bahan bakunya terdiri dari paduan shellac yang berbentuk serpihan dan juga alkohol.
Jika ingin lebih simpel, kini sudah ada produk siap pakai yang langsung memadukan antara keduanya. Cara pengaplikasiannya adalah dengan menggunakan bantuan dari kain katun agar lapisannya tidak terlalu tebal.
Semakin Anda mengoleskan material politur ke furnitur, maka lapisan filmnya akan lebih tebal dan memberikan kesan tersendiri.
PU (Polyurethane)
Daya tahannya membuat material ini disarankan digunakan untuk melapisi bagian eksterior gedung. Keunggulan ini muncul karena filmnya paling tebal dengan tampilan seperti plastik yang sedikit berkilau dan licin.
Bukan hanya karena bagian filmnya yang tebal, alasan lainnya adalah cukup tahan dengan panas dan hujan. Sebab lapisan pada produk eksterior setidaknya harus tahan terhadap cuaca, jika tidak maka akan cepat rusak.
Terkait harganya, sesuai dengan keunggulan yang ditawarkan. Oleh karenanya disarankan untuk survey harga terlebih dahulu sebelum melakukan pembelian.
Laminasi (Laminated)
Teknik pengaplikasiannya adalah dengan menempel menggunakan bahan tertentu yang dapat menutupi dengan sempurna media tujuan. Ada banyak pilihan tekstur dan warnanya yang bisa disesuaikan kebutuhan masing-masing pengguna.
Banyaknya tipe tekstur yang tersedia, membuat lapisan laminasi lebih unggul. Hanya saja pada jangka waktu tertentu, lapisan jenis ini dapat mengelupas dengan sendirinya jika perekatnya telah memudar.
Selain itu juga jika salah dalam perawatannya maka warnanya lebih mudah memudar serta terdapat bagian berlubang ataupun robek.
Duco
Bagi Anda yang ingin membuat media tujuan terlihat lebih hidup, lapisan duco dapat dijadikan sebagai pilihan terbaiknya. Ada beberapa warna yang ditawarkan yaitu mulai dari natural, pastel, dan warna mencolok.
Lapisan duco akan membuat furniture menjadi terlihat modern dan cocok diterapkan untuk produk khusus anak.
Ada beberapa teknik pengaplikasiannya, salah satu paling sering digunakan adalah dengan penyemprotan. Selain itu juga tidak jarang menggunakan kuas untuk meratakan pelapis ke seluruh bagian dari furniture.
Melamic
Jenis pelapis ini tidak memiliki warna alias transparan. Pemanfaatannya adalah untuk menutupi pori-pori dari media yang digunakan. Efek utama yang ditimbulkannya adalah kesan elegan karena membuat tampilan produk terlihat lebih mewah dan tentunya estetik namun tetap natural.
Pada produk berbahan kayu, lapisan melamin menawarkan keunggulan yaitu berupa kesan natural. Hal ini didapatkan karena bahan dari lapisan tersebut tidak memiliki warna sehingga menyebabkan warna asli dari bahan serta guratan-guratan alaminya akan tampak lebih jelas.
Jika ingin menggunakan lapisan ini, silahkan memilih salah satu dari dua jenisnya yaitu berupa mengkilap (glossy) dan tidak mengkilap (dof). Masing-masingnya memiliki karakter tersendiri serta efek yang berbeda.
Akrilik
Saat ini lapisan akrilik banyak dipilih utamanya diterapkan pada dapur bernuansa modern karena memiliki banyak warna cerah. Tingkat ketebalannya membuat akrilik merupakan material pelapis yang dapat melindungi media utamanya dari benturan, perubahan iklim, atau lainnya.
Hanya saja memang material akrilik tidak bisa dilipat atau dibengkokkan. Kondisi tersebut membuat Anda perlu menerapkannya dengan cara memotong tepat pada bagian sudutnya.
HPL (High Pressure Laminate)
Material ini dikabarkan sangat kuat serta memiliki tingkat elastisitas tinggi. Bahan penyusunnya adalah berupa serat kayu dan akrilik, untuk itu wajar jika dapat memberikan perlindungan cukup baik dan tahan lama.
Bukan berbentuk cairan, HPL ini berbentuk lembaran dengan ukuran 120 x 240 cm yang terdiri dari banyak pilihan warna dan juga motif.
Apabila ingin menghemat pengeluaran, maka lapisan HPL yang bisa dipilih yaitu bermotif polos. Namun jika ingin mendapatkan kesan estetik dan sesuai konsep bangunan, maka pilih HPL berwarna gold atau silver.
Lacquer
Keunggulan dari lacquer adalah tahan terhadap air yang membuat material utamanya tidak gampang terserang jamur atau efek buruk dari air lainnya.
Ternyata, selain itu juga bahan ini disebut-sebut tahan terhadap goresan, untuk itu bisa diterapkan pada area-area yang rentan tergores. Sebab kemampuannya ini, lacquer banyak dipilih oleh masyarakat Eropa.
Decosheet
Ciri khas utamanya adalah bahannya tipis karena dibuat dari plastik dengan ketebalan kurang dari 1 mm. Sedangkan untuk lebarnya, sebagian besar di pasaran dibuat berukuran 120 cm.
Bahan ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melapisi media dengan ukuran cukup luas karena harganya murah dan tersedia berbagai pilihan motif kekinian.
Veneer
Material satu ini disarankan dipilih untuk Anda yang ingin menerapkan konsep klasik. Meskipun begitu, tetap sesuai dengan kondisi modern saat ini bahkan membuat media utamanya tampak lebih menawan.
Bahan utama dari veneer adalah serat kayu asli, terkait pilihan motifnya tergantung dari jenis kayu apa yang digunakan. Seringkali jenis kayu untuk membuat pelapis ini adalah kamper, mahoni, sungkai, dan jati.
Catatan khusus bagi Anda yang ingin menggunakannya yaitu saat mengaplikasikannya harus menggunakan teknik khusus karena bahannya tipi. Selain itu harganya juga cenderung mahal dari beberapa jenis pelapis lain.
Tipe Warna Finishing
Tersedia pilihan warna finishing yang dapat diterapkan untuk melapisi berbagai material berdasarkan jenis serta tampilan yang diinginkan. Pada penjelasan berikut akan diulas beberapa diantaranya:
Flat
Ciri khas yang dimunculkan pada finishing ini adalah menggunakan warna warna cerah. Kesan yang ditimbulkannya yaitu minimalis namun membuat produknya lebih terlihat karena tampak mencolok meski di ruangan minim cahaya.
Fokus utamanya adalah menampakkan desain dari produk yang dibuat. Warna flat saat ini banyak digunakan untuk melapisi berbagai material termasuk logam dan juga besi.
Berdasarkan informasi, warna flat memang banyak dicari beberapa waktu terakhir ini utamanya kalangan yang ingin tampil berbeda dan cukup mencolok. Teknik penerapannya tergantung dari jenis serta material dari produk itu sendiri.
Gloss
Sudah ada banyak produk yang dilapisi dengan bahan khusus untuk memunculkan efek glossy. Guna menonjolkan keindahan dari material utamanya, pelapis gloss tidak dibuat dengan berbagai macam warna.
Lapisan gloss dibuat tanpa warna atau lebih dikenal dengan transparan. Fokus utamanya memang untuk menonjolkan bagian serat dari media yang digunakan sekaligus warna alaminya.
Seringkali lapisan tersebut digunakan untuk memunculkan kesan klasik dan natural. Perlu diketahui bahan-bahan dari pelapisnya biasanya disusun dari paduan zat yang dapat meminimalisir efek buruk lingkungan penyebab munculnya jamur, karatan, dan lainnya.
dari penjelasan di atas, tentu Anda sudah mulai memiliki gambaran mengenai apakah yang dimaksud dengan finishing. Dengan begitu apabila nantinya ingin menerapkannya pada benda pakai maka akan lebih mudah dan tidak lagi kebingungan.
Pada dasarnya finishing sering diterapkan pada banyak media dengan bermacam tujuan, mulai dari mengurangi efek buruk lingkungan, menghindari hewan pengerat, dan tentunya menambah nilai estetikanya. Pemilihan teknik serta jenis produk yang digunakan akan menentukan bagaimana hasil akhirnya.